Pages

Selasa, 21 Januari 2014

Perkembangan Teknologi Animasi di Indonesia

                 Dunia animasi memang sudah tidak asing lagi bagi kita. Apalagi perkembangannya yang semakin lama semakin pesat. Animasi sendiri adalah film yang merupakan hasil dari pengolahan gambar yang bergerak sehingga membuat gambar yang awalnya mati menjadi hidup dan semakin menarik.
Gambar  dinding piramid
Sejak masa palolithick manusia sudah berusaha menggambarkan suatu fenomena yang bergerak dalam lukisan, dimana binatang sering digambar bertumpuk sehingga memiliki kaki yang banyak. Hal ini dapat ditemui di Mesir pada dinding Piramida, di dinding gua di spanyol, dan dinding-dinding gua di Sumatera serta di Papua. Hal ini menunjukkan bahwa manusia pada jaman dulu sudah mulai berusaha untuk membuat gambar bergerak.
Di dunia ada satu seni tradisional yang telah menjadi pelopor animasi. Seni tersebut adalah wayang kulit. Sejak beratus-ratus tahun yang lalu, wayang kulit sudah dikenal di masyarakat kita. Terutama masyarakat di pulau Jawa. Wayang kulit dapat dikatakan sebagai pelopor animasi dunia karena wayang sudah memenuhi semua elemen animasi seperti layar, gambar bergerak, dialog dan ilustrasi musik.

Pranxinoscope
Animasi mulai berkembang sekitar abad ke-18 di Amerika. Pada saat itu sudah mulai berkembang teknik stop motion. Dimana teknik ini menggunakan serangkaian gambar diam/frame yang dirangkai menjadi satu dan menimbulkan kesan seolah-olah gambar itu bergerak. Teknik ini sangat sulit, karena membutuhkan waktu, biaya dan tenaga yang cukup banyak.  Karena untuk menciptakan animasi selama satu detik, kita membutuhkan sebanyak 12-24 frame gambar diam. Bayangkan saja bila film yang akan dibuat berdurasi satu jam ataupun lebih. Alat untuk membuat animasi stop motion adalah phenakistoscope (1832), zoetrope (1834) dan pranxinoscope (1877).
Masa jaya animasi adalah pada masa stop motion. Karena pada masa ini para seniman animasi banyak membuat karya-karyanya hingga muncullah teknik baru yaitu teknik cell. Teknik cell sendiri memanfaatkan lembaran tembus pandang dari bahan seluloid yang disebut cell. Teknik ini biasanya disebut teknik tradisional dan masih berwarna hitam putih serta tanpa suara.
Penggunaan teknik cell masih digunakan hingga awal abad ke-19. Pada tahun 1931, Disney mengeluarkan film animasi berwarna pertama. Dengan memanfaatkan teknologi 3 warna dari Technicolor. Dari situlah Walt Disney, orang yang telah mendirikan Disney dianggap berjasa besar dalam mengembangkan film animasi.
Pembuatan animasi 2D
Setelah teknologi komputer berkembang, pembuatan animasi terus maju, hingga sekarang pembuatan animasi sudah menggunakan komputer. Animasi itu bermacam-macam jenisnya, ada yang 2 dimensi (2D) dan 3 dimensi (3D). Pada animasi 2D, figur animasi dibuat dan diedit di komputer dengan menggunakan 2D bitmap graphics atau 2D vector graphics. Sedangkan 3D lebih kompleks lagi karena menambahkan efek di dalamnya seperti efek pencahayaan, air dan api, dan sebagainya.
Sekarang produksi film animasi semakin banyak serta semakin diminati. Dan tidak hanya di dunia perfilman saja, tetapi di dunia periklanan sudah banyak yang menggunakan teknologi animasi. Dengan terus berkembangnya teknologi di dunia modern ini, pasti ke depannya pembuatan animasi akan semakin maju dan canggih. 

1 komentar: